You need to enable javaScript to run this app.

Perencanaan Berbasis Data (PBD) untuk Satuan Pendidikan Dasmen

  • Rabu, 31 Juli 2024
  • Administrator
  • 0 komentar

Perencanaan Berbasis Data (PBD) dilakukan pada tingkat pemerintah daerah dan satuan pendidikan. Dimana bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan dengan menggunakan anggaran satuan pendidikan.
Perencanaan Berbasis Data (PBD) satuan pendidikan sendiri dibagi menjadi 2, yakni: 

  1. Perencanaan Berbasis Data (PBD) Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen)
  2. Perencanaan Berbasis Data (PBD) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

A. Perencanaan Berbasis Data (Perencanaan Berbasis Data (PBD) Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen)

Perencanaan Berbasis Data (PBD) memiliki urgensi agar satuan pendidikan dapat melaksanakan program dan pengadaan yang tepat sasaran, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di satuan pendidikannya. Dalam menyusun Perencanaan Berbasis Data, satuan pendidikan dapat merujuk pada capaian di lima dimensi Rapor Pendidikan, yaitu: 

1. Output, kualitas capaian pembelajaran siswa

  • Dimensi A: Mutu dan relevansi hasil belajar siswa
  • Dimensi B: Pemerataan pendidikan yang bermutu

2. Proses, Kualitas Proses Belajar Siswa

  • Dimensi D: Mutu dan relevansi pembelajaran

3. Input, Kualitas Sumber Daya Manusia dan Sekolah

  • Dimensi C: Kompetensi dan kinerja PTK
  • Dimensi E: Pengelolaan sekolah yang partisipatif, transparan, dan akuntabel

 

Dari seluruh indikator yang ada di Rapor Pendidikan, Kemendikbudristek mengusulkan 5 indikator prioritas untuk jenjang Dikdasmen sebagai fokus awal untuk perbaikan satuan pendidikan.

 

Tanya-Jawab.

Apakah Perencanaan Berbasis Data dapat dijadikan sebagai dasar penyusunan rencana anggaran kegiatan sekolah (ARKAS)?

Bisa. ARKAS (RKAS) adalah salah satu dokumen yang merupakan hasil dari proses perencanaan berbasis data. Hasil perencanaan berbasis data dapat digunakan untuk RKAS yang sedang berjalan (revisi RKAS) atau RKAS di tahun berikutnya.

Bagaimana satuan pendidikan atau dinas pendidikan membuat rencana kegiatan berdasarkan Perencanaan Berbasis Data dari hasil dari Rapor Pendidikan?

Satuan Pendidikan dapat membuat rencana kegiatan dengan tahapan berikut: 

  • Satuan pendidikan mengunduh Rapor Pendidikan, melakukan identifikasi  dan memilih indikator mana yang akan diperbaiki di satu tahun ke depan
  • Indikator yang terpilih dan dianggap masih bermasalah, kemudian akan dilakukan refleksi untuk menemukan akar masalah
  • Dari masing masing akar masalah dirumuskan solusi untuk membenahinya dalam bentuk program dan kegiatan
  • Program dan kegiatan dimasukkan dalam dokumen perencanaan baik rencana kegiatan tahunan (RKT) maupun rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS)
Seberapa penting data hasil Rapor Pendidikan untuk kemudian digunakan dalam Perencanaan Berbasis Data oleh satuan pendidikan atau dinas pendidikan?

Salah satu perubahan mendasar perencanaan berbasis data baik untuk perencanaan satuan pendidikan maupun dinas pendidikan adalah penggunaan Rapor Pendidikan sebagai sumber data utama. Rapor Pendidikan memuat data yang sangat kaya, komprehensif, dan fokus pada hal substansial akan menjadi sumber data yang sangat penting dalam perencanaan berbasis data.

Apakah saya sebagai kepala satuan pendidikan bisa memperbaiki kemampuan numerasi siswa di sekolah saya dengan menggunakan Perencanaan Berbasis Data (PBD) ini?

Bisa, melalui Perencanaan Berbasis Data (PBD) sebagai kepala satuan pendidikan dibantu oleh guru serta tenaga kependidikan lainnya dapat bergotong-royong untuk membenahi kualitas di satuan pendidikan Anda. Detail langkah-langkah dapat Anda unduh untuk kemudian dipelajari dan dieksekusi langsung

Apa yang harus  dilakukan dan dibenahi jika ada indikator di satuan pendidikan saya yang berwarna merah atau dibawah capaian?

Jika ada indikator satuan pendidikan Anda yang berwarna merah atau dibawah capaian, Anda dapat melakukan proses IRBB. Dimana tahap dan langkahnya dapat Anda temukan pada hasil unduhan Rapor Pendidikan.

Apakah melalui fitur di Rapor Pendidikan dapat digunakan oleh tenaga pendidik dalam memetakan indikator-indikator yang capaiannya kurang untuk diperbaiki di satuan pendidikannya?

Bisa, Rapor Pendidikan memang dibuat untuk memudahkan Tenaga Pendidikan agar lebih cepat dan mudah dalam mengidentifikasi masalah dan merefleksikan akar masalah serta membenahi kualitas pendidikan dengan rekomendasi langkah konkret sesuai kebutuhan masing-masing satuan pendidikan.

Bagaimana cara saya mendapatkan dan menerapkan rekomendasi Perencanaan Berbasis Data (PBD) untuk satuan pendidikan saya?

Setelah berhasil mengunduh rekomendasi Perencanaan Berbasis Data (PBD) pada menu tindak lanjut Rapor Pendidikan, kepala satuan pendidikan dapat melakukan pembenahan satuan pendidikan dengan menggunakan data yang sudah berhasil diunduh. 

Satuan pendidikan dapat melakukan proses Perencanaan Berbasis Data (PBD) dengan cara yang beragam, dari yang paling sederhana sampai yang kompleks. Untuk memudahkan dalam proses Perencanaan Berbasis Data (PBD), satuan pendidikan dapat menjadikan tahapan-tahapan berikut sebagai acuan umum. Namun, satuan pendidikan dapat mengembangkan sesuai dengan sumber daya, kapasitas, dan kondisi yang dihadapi di lapangan.

 

A. Identifikasi

Tahapan identifikasi dilakukan untuk memilih dan menentukan masalah yang akan diselesaikan dalam satu periode perencanaan. Tahapan identifikasi adalah:  

  1. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan. Di dalam platform Rapor Pendidikan terdapat menu untuk mengunduh hasil Rapor Pendidikan dalam bentuk file excel.
  2. Pelajari indikator-indikator yang terdapat pada file unduhan Rapor Pendidikan. Dalam dokumen tersebut terdapat daftar nama indikator, skor, label, dan warna. Dengan melihat skor dan warna dari masing-masing indikator baik itu indikator level 1 atau level 2, maka satuan pendidikan dapat membuat daftar dan melakukan pemetaan indikator-indikator yang masih bermasalah atau berada dibawah capaian
  3. Untuk indikator-indikator yang bermasalah atau berada dibawah capaian, ditandai dengan kolom yang berwarna merah atau kuning. Hasil dari identifikasi masalah pada tahapan ini dapat dimasukkan ke kolom “indikator rapor yang bermasalah” pada Form Identifikasi. 
  4. Kemdikbudristek telah menetapkan beberapa poin sebagai indikator prioritas dan dapat memudahkan satuan pendidikan untuk fokus dalam meningkatkan kualitasnya. Detail indikator prioritas dapat dilihat pada tabel berikut:
No

Menu Prioritas Dikdasmen

Rasionalisasi
1

A.1 Kemampuan Literasi

Literasi dan numerasi adalah fondasi kemampuan belajar. Kemampuan literasi dan numerasi meningkatkan daya saing di era berbasis teknologi dan digital terutama di kancah internasional. Mampu menyaring informasi yang valid dengan hoax yang beredar.
2

A.2 Kemampuan Numerasi

3

A.3 Indeks Karakter

Basis untuk tumbuh kembang peserta didik secara utuh. Terdapat korelasi antara kemampuan literasi-numerasi dan karakter peserta didik.

4

D.4 Iklim Keamanan Sekolah

Tingkat rasa aman dan kenyamanan peserta didik di satuan pendidikan dalam hal perasaan aman, perundungan, hukuman fisik, pelecehan seksual, dan narkoba di lingkungan satuan pendidikan.  Iklim keamanan berdampak pada kualitas pembelajaran.

5

D.5 Iklim Kebhinekaan 

Toleransi, perasaan diterima atas perbedaan yang ada merupakan salah satu faktor pendukung iklim pembelajaran.

6

D.1 Kualitas Pembelajaran

Tingkat kualitas interaksi antara guru,murid, dan materi pembelajaran dalam proses pengajaran dan pembelajaran.

 

5. Selanjutnya satuan pendidikan dalam memilih indikator yang ingin diintervensi dengan mempertimbangkan indikator prioritas dan indikator bermasalah yang kemudian dapat dimasukkan ke dalam form prioritas rekomendasi (yang Anda dapatkan dari hasil unduhan rekomendasi PBD).

Untuk memilih indikator yang akan diintervensi Anda dapat mengikuti 2 tahapan berikut: 

Tahap 1: Pilih indikator level 1 yang bermasalah di dimensi A

Tahap 2: Pilih indikator level 1 yang bermasalah di dimensi D

  • Pilih indikator yang berwarna merah 
  • Jika tidak ada indikator merah, pilih indikator kuning
  • Jika tidak ada indikator kuning, dapat memilih indikator hijau
  • Jika hanya ada indikator biru tapi nilainya lebih rendah dari sekolah setara, pilih indikator tersebut
  • Jika hanya ada indikator biru tapi masih ada siswa yang masuk kategori dasar dan perlu intervensi khusus, maka pilih indikator tersebut*
  • Lihat skor D4 dan D8, jika D4 dan/atau D8 berwarna merah atau kuning, pilih indikator tersebut
  • Jika D4 dan D8 hijau, pilih indikator lain yang merah 
  • Jika tidak ada indikator merah, pilih indikator kuning
  • Jika hanya ada indikator hijau tapi nilainya lebih rendah dari sekolah setara, pilih indikator tersebut
  • Jika hanya ada indikator hijau dengan nilai lebih tinggi dari sekolah setara, pilih indikator dengan skor paling rendah diantara yang hijau*

 

B. Refleksi

Tahap refleksi dilakukan untuk menemukan perumusan perbaikan dari permasalahan yang muncul. Detail tahap refleksi adalah sebagai berikut:  

  1. Dari permasalah yang akan diintervensi, Satuan pendidikan dapat mencari akar masalah dari setiap poin yang terpilih untuk diintervensi. Beragam metode perumusan akar masalah dapat dilakukan mulai dari yang paling sederhana sampai penggunaan analisis data yang kompleks. 
  2. Menemukan akar masalah dari indikator level 1 melalui indikator level 2 atau dimensi yang lain. Misalnya: masalah dari Indikator A.1 dapat ditemukan dari indikator A.1.1 dan dari dimensi D (proses) dan dimensi C dan E (Input). 
  3.  Akar masalah masalah dapat dilakukan dengan Melihat indikator level 2 dari masalah yang sudah ditentukan dan Melihat indikator dari dimensi lain yang capaiannya rendah.

Untuk memilih akar masalah Anda dapat mengikuti 2 tahapan berikut: 

Tahap 1: Memilih indikator level 2 dari masalah yang sudah ditentukan Tahap 2: Memilih indikator dari dimensi lain
  • Pilih beberapa indikator level 2 yang berwarna merah atau kuning
  • Jika semua indikator level 2 berwarna hijau, pilih beberapa indikator dengan skor paling rendah
  • Pilih beberapa indikator level 1 dimensi D yang merah atau kuning di luar yang sudah terpilih menjadi masalah
  • Jika semua indikator berwarna hijau, pilih beberapa indikator dengan skor paling rendah

 

C. Benahi

Pada tahap Benahi satuan pendidikan akan direkomendasikan program atau kegiatan untuk mengatasi masalah yang muncul pada tahap identifikasi dan refleksi. Detail tahapan Benahi adalah sebagai berikut:  

  1. Dari kolom akar masalah yang sudah dirumuskan, satuan pendidikan dapat menentukan program dan kegiatan yang dapat menyelesaikan akar masalah yang sudah teridentifikasi. 
  2. Pada kolom penentuan program dan kegiatan, satuan pendidikan dapat merujuk pada contoh program dan kegiatan yang dirumuskan oleh Kemdikbudristek.

 

Tanya-Jawab

Apakah tahapan dalam perumusan identifikasi, refleksi, dan benahi dapat digunakan sebagai referensi dalam menyusun Perencanaan Berbasis Data (PBD) satuan pendidikannya?

Satuan pendidikan dapat menjadikan 3 tahapan tersebut sebagai referensi dalam menyusun Perencanaan Berbasis Data (PBD) satuan pendidikannya, dengan cara: 

  1. Memilih satu masalah dari daftar identifikasi pada lembar prioritas rekomendasi.
  2. Memilih satu akar masalah yang menyebabkan masalah itu terjadi dari daftar refleksi
  3. Memilih satu atau lebih kegiatan dari daftar benahi berdasarkan akar masalah tersebut.

Melalui platform Rapor Pendidikan, Anda dapat mengunduh laporan Rapor Pendidikan yang data nya dapat digunakan dalam melakukan Identifikasi, Refleksi, Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi (IRBB).

Terdapat 6 tab pada unduhan yang berisi rekomendasi pembenahan dan pengisian lembar RKT dan RKAS berikut langkah-langkah untuk mempermudah Anda memahami lembar unduhan tersebut:

  1. Hasil unduhan Rapor Pendidikan memiliki 6 tab yang sudah diurutkan. Anda dapat membuka tab yang diinginkan sesuai kebutuhan. 

 

  1. Terdapat 2 (dua) lembar rekomendasi yang bisa Anda gunakan untuk melakukan PBD, yaitu: Lembar 2.1- Rekomendasi keseluruhan, pada lembar ini indikator prioritas sudah diurutkan berdasarkan hasil capaian dari yang paling perlu pembenahan atau intervensi, lembar ini juga menampilkan seluruh akar masalah serta inspirasi benahi nya. 

  1. Selanjutnya, Lembar 2.2 - Rekomendasi Prioritas.Pada lembar ini, indikator prioritas juga sudah diurutkan dari yang paling rendah. Bedanya, pada lembar ini Anda hanya akan menemukan dua pasangan akar masalahnya dan inspirasi benahi nya.Anda dapat menggunakan lembar ini jika memiliki Sumber Daya yang cukup terbatas

 

  1. Setelah memilih indikator prioritas, akar masalah dan benahi yang dianggap paling sesuai, lembar selanjutnya adalah 3 -  Lembar Kerja RKT. Isi lembar RKT  sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan baik yang membutuhkan dan tidak membutuhkan biaya

 

  1. Lembar terakhir, 4 - Lembar Kerja ARKAS Untuk kegiatan yang membutuhkan biaya, Anda dapat memindahkanya ke Lembar kerja ARKAS dengan memasukan detail kegiatan sesuai dengan kolom-kolom yang disediakan

6. Setelah lembar kerja ARKAS Anda selesai, lembar kerja ini dapat dijadikan acuan saat melakukan pembelanjaan pada aplikasi AKRAS

 

Ketika satuan pendidikan ingin memasukkan RKT-nya kedalam ARKAS, apakah perlu untuk mengunduh dan menginstall ARKAS terlebih dahulu?

 
Apakah tahapan dalam perumusan identifikasi, refleksi, dan benahi dapat digunakan sebagai referensi dalam menyusun Perencanaan Berbasis Data (PBD) satuan pendidikannya?

Satuan pendidikan dapat menjadikan 3 tahapan tersebut sebagai referensi dalam menyusun Perencanaan Berbasis Data (PBD) satuan pendidikannya, dengan cara: 

  1. Memilih satu masalah dari daftar identifikasi pada lembar prioritas rekomendasi.
  2. Memilih satu akar masalah yang menyebabkan masalah itu terjadi dari daftar refleksi
  3. Memilih satu atau lebih kegiatan dari daftar benahi berdasarkan akar masalah tersebut.

Mutu pendidikan di Indonesia akan terjadi peningkatan dari tahun ke tahun apabila seluruh pemangku kepentingan melakukan perencanaan berdasarkan Profil Pendidikan, fokus menyelesaikan masalah prioritas yang telah diidentifikasi, melakukan refleksi untuk mencari akar masalah, dan merencanakan kegiatan yang efektif dan efisien untuk membenahi akar masalah tersebut.

Setelah berhasil melakukan perencanaan dan penganggaran yang berdasarkan data dari Profil Pendidikan dengan fokus pada peningkatan indikator-indikator yang diprioritaskan, langkah selanjutnya adalah melakukan monitoring terhadap kegiatan yang telah direncanakan tersebut. Tujuan monitoring ini adalah memastikan kesesuaian antara rencana kerja dengan pelaksanaannya serta satuan pendidikan dapat melihat perubahan yang terjadi di satuan pendidikannya sebelum dan sesudah menerapkan PBD

Dampak dari kegiatan yang telah dilaksanakan perlu dievaluasi untuk mengidentifikasi hasil peningkatan mutu yang telah ditargetkan. Apabila kegiatan yang sudah disusun tidak berdampak pada hasil peningkatan mutu, maka perlu dilakukan evaluasi untuk mengidentifikasi mengapa kegiatan tersebut tidak efektif. Sehingga, pada perencanaan selanjutnya dapat lebih baik lagi.

Evaluasi dampak dilakukan dengan cara membandingkan capaian Profil Pendidikan tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. Kegiatan dapat dinilai efektif apabila terjadi peningkatan capaian dibandingkan tahun sebelumnya. Kegiatan tersebut kemudian dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sesuai rencana, di monitor kemajuannya, dan dievaluasi dampaknya. Dengan melakukan hal tersebut, akan terjadi proses perbaikan berkelanjutan.

 

Terdapat 3 tahap dapat proses monitoring dan evaluasi, yakni:

1. Monitoring dan Evaluasi Tahap 1: Mengevaluasi realisasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran, bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara rencana kerja dan pelaksanaan.Dalam monitoring dan evaluasi tahap 1 ini satuan pendidikan dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Mengunduh data realisasi kegiatan dan anggaran dari platform ARKAS atau dapat juga dalam bentuk lainnya.
  • Melakukan review ketercapaian pelaksanaan kegiatan dan serapan anggaran.
  • Merumuskan rekomendasi perbaikan. 

Dokumen yang digunakan: RKAS, Metode analisis masalah.

Contoh monev (monitoring dan Evaluasi) tahap 1:

Picture1.png

 

2. Monitoring dan Evaluasi Tahap 2: Pencatatan dan dokumentasi perubahan, bertujuan untuk mengetahui Bukti-bukti Perubahan. Dalam monitoring dan evaluasi tahap 2 ini satuan pendidikan dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 

  • Membuat perbandingan berbagai perubahan yang diperkirakan merupakan hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
  • Membuat dokumentasi perubahan dan bentuk foto/video atau bentuk lainnya. 

Dokumen yang digunakan: Hasil observasi dan pengamatan, Foto, video, dan catatan perubahan.

Contoh monev (monitoring dan Evaluasi) tahap 2:

Picture3.png

 

3. Monitoring dan Evaluasi Tahap 3: Evaluasi capaian mutu, bertujuan untuk mengidentifikasi hasil peningkatan mutu dan khusus untuk monitoring dan Evaluasi Tahap 3 ini hanya perlu untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Dalam monitoring dan evaluasi tahap 3 ini satuan pendidikan dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 

  • Membuat perbandingan capaian profil pendidikan dari tahun ke tahun.
  • Memberikan catatan terkait perbandingan data baik yang meningkat, menurun, atau tetap.
  • Merumuskan rekomendasi atas temuan evaluasi.

Dokumen yang digunakan: platform Rapor Pendidikan, analisis data.

Contoh monev (monitoring dan Evaluasi) tahap 3:

Picture4.png

 

Agar satuan pendidikan dapat melakukan Perencanaan Berbasis Data dengan baik dan benar, maka dapat melakukan 5 kebiasaan berikut:

  1. Satuan pendidikan membaca Rapor Pendidikan untuk mengidentifikasi kondisi dan tantangan yang dihadapi 
  2. Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah melakukan refleksi diri untuk menemukan akar permasalahan dari tantangan yang dihadapi
  3. Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah menentukan program dan kegiatan untuk menyelesaikan akar masalah, menetapkan target capaian, dan memasukkannya di dalam dokumen perencanaan.  
  4. Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah melaksanakan program dan kegiatan yang sudah direncanakan
  5. Kepala sekolah melakukan monitoring dan evaluasi untuk melihat keterlaksanaan kegiatan dan melihat perubahan capaian di Rapor Pendidikan di tahun berikutnya.
Bagikan artikel ini:

Beri Komentar

Amar Ma`ruf, M.Pd

- Kepala Sekolah -

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuh Saya Amar Ma'ruf, M.Pd Kepala Sekolah SMP Negeri 247 Jakarta Salam sehat semua salam semangat. Saat...

Berlangganan
Banner